Seorang Pria di Texas Divonis Penjara 15 Tahun Karena Menyebarkan Berita Hoax Terkait Covid-19

TexasPada 5 April tahun lalu, Christopher Charles Perez mengunggah pesan di Facebook tentang toko swalayan H-E-B di San Antonio, kata jaksa federal Amerika Serikat.

"Sepupu-sepupu saya menderita Covid-19 dan mereka menjilati semuanya selama dua hari terakhir karena kami membayarnya juga," tulis Perez. "Kalian Sudah Diperingatkan."

Klaim itu tidak benar, dan pesan itu diturunkan setelah 16 menit diunggah, menurut dokumen pengadilan.

Namun, seseorang secara anonim mengirimkan tangkapan layar dari postingan tersebut ke South-west Texas Blend Centre, sekelompok lembaga penegak hukum yang menyelidiki kegiatan kriminal dan teroris.

Dilansir dari laman The Strait Times, Kamis (7/10), ketika Biro Investigasi Federal (FBI) menemui Perez, dia mengatakan dirinya mencoba menakut-nakuti orang agar tidak pergi ke tempat umum "untuk menghentikan mereka menyebarkan infection", kata pernyataan tertulis federal.

Juni lalu, Perez, 40 tahun, dari San Antonio, dinyatakan bersalah menyebarkan informasi palsu dan hoaks terkait senjata biologis. Senin lalu hakim federal memvonisnya 15 bulan penjara.

Dalam sebuah pernyataan, jaksa government menjelaskan Perez berusaha menakut-nakuti orang dengan ancaman "menyebarkan penyakit berbahaya".

Penangkapannya pada April tahun lalu terjadi di awal pandemi, ketika masih ada ketidakpastian tentang bagaimana virus corona menyebar, dan ketika orang-orang masih membersihkan belanjaan mereka dan memborong disinfektan.

"Tindakan Perez sengaja dirancang untuk menyebarkan ketakutan dan kepanikan," jelas Christopher Combs, agen khusus FBI di San Antonio, dalam pernyataannya. Kalimat tersebut "menggambarkan keseriusan kejahatan ini".

Jaksa mengatakan Perez mengirim dua pesan ancaman


Setelah memperingatkan orang-orang tentang bahan makanan yang terinfeksi, kata mereka, dia mengunggah pesan lain di Facebook yang menyertakan tautan ke berita tentang toko yang terpaksa ditutup setelah seorang karyawan dinyatakan positif terkena infection corona.

"Saya mencoba untuk memperingatkan kalian semua," tulis pesan tersebut.

Tepat sebelum juri mulai memutuskan perkara pada bulan Juni, Villarreal mengajukan mosi yang meminta Hakim David Ezra untuk membebaskan Perez, dengan alasan jaksa tidak membuktikan "Tuan Perez bermaksud untuk menyakiti atau memiliki niat jahat lainnya ketika dia mengunggah di Facebook."

Hakim Ezra membantah mosi itu dan juri kembali dengan vonis bersalah empat hari kemudian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah Swedia Memanfaatkan Tempat yang Namanya Dijadikan Produk IKEA

Sepasang Pemuda Berhasil di Amankan Setelah Kabur Dari Hotel Tempat Karantina di Belanda

Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Beberapa Gejala yang Perlu di Ketahui