Kanal Venesia di Italia Ditetapkan UNESCO Berstatus Terancam Punah

Jakarta - Setelah Great Barrier Reef Australia, kini UNESCO menetapkan Venesia di Italia sebagai situs dunia terancam punah. Badan penasihat UNESCO mengatakan hal itu dilakukan, lantaran kanal tersebut terancam akibat kapal pesiar besar yang berlabuh di pusat kotanya.

Dilansir CNN, rekomendasi atau rancangan keputusan itu dibuat pada Senin (21/6) dalam laporan konservasi tahunan. Dalam laporan tersebut, Venesia ditambahkan ke program sementara untuk sesi pleno yang digelar pada 16 hingga 31 Juli mendatang.

Keputusan akhir dari rekomendasi itu nantinya akan diambil oleh Komite Warisan Dunia. Laporan yang dihasilkan menjelang sesi memutuskan untuk mencantumkan Venesia dan lagunanya (Italia) pada daftar Warisan Dunia dalam Bahaya.

Salah satu "ancaman" itu adalah dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas kapal pesiar yang terus melintasi laguna. Kapal-kapal itu berlayar melalui pusat kota bersejarah. Kapal tersebut terus berlayar di Venesia, meskipun Pemerintah Italia telah memberikan peringatan larangan.

Pemerintah pusat telah mengeluarkan dekrit pada Maret, yang berisi larangan pelayaran kapal pesiar besar dari laguna. Pemerintah juga menuntut agar tender dibuka untuk pembangunan pelabuhan di masa depan di luar laguna.

Namun, sebagai pengganti solusi permanen, kapal dijadwalkan untuk tetap bisa berlabuh di dalam laguna sampai pelabuhan baru dibangun. Dan pemerintah kota mendorong pembangunan pelabuhan industri di dalam laguna, meski tidak di pusat kota untuk menjadi solusi permanen.

Di sisi lain, pelabuhan komersial di negara tersebut belum memadai untuk menampung kapal pesiar. Artinya kapal pertama yang berlayar ke perairan pada musim panas ini akan tetap bisa berlabuh di pusat kota, berlayar melewati pusat kota ikonik melalui Kanal Giudecca, Venesia.

Wakil Wali Kota Venesia Andrea Tomaello, mengatakan kepada CNN pada bulan Mei bahwa dermaga Marghera akan siap digunakan pada akhir musim panas. Meskipun pengalihan armada ke Marghera menjauhkan kapal dari pusat kota, hal itu tidak mengurangi dampak lingkungan dari keberadaan kapal di laguna.

"Sementara larangan hukum sudah ada untuk kapal lebih dari 40.000 gross heap untuk memasuki Laguna Venesia, itu tidak memiliki efek praktis, karena tidak ada alternatif untuk menambahkan kapal-kapal besar ini," tulis laporan UNESCO.

Selain itu, dampak pariwisata massal juga menjadi faktor pengalihan status destinasi wisata populer di Italia itu. Penurunan populasi yang konstan dan kekurangan mendasar dalam tata kelola kanal tersebut juga telah menyebabkan hilangnya keaslian nilai sejarah Venesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah Swedia Memanfaatkan Tempat yang Namanya Dijadikan Produk IKEA

Sepasang Pemuda Berhasil di Amankan Setelah Kabur Dari Hotel Tempat Karantina di Belanda

Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Beberapa Gejala yang Perlu di Ketahui